Kisah ini amat sesuai dibaca oleh mereka yang sedang mencari jodoh atau yang sedang mencari menantu yang soleh / solehah ..
Ini adalah kisah seorang pemuda yang baru mengenali dirinya dalam memilih calon isteri, kisah ini tak dapat admin nak dipastikan fakta atau tidak, namun semoga pelaj...aran yang ada didalamnya dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama Muslimah yang belum menikah semoga menjadi renungan.
Dia sangat baik, taat (pada orang tuanya), berpendidikan baik, orang tuanya menyuruhnya untuk segera menikah disebabkan umurnya sudah meningkat 30an. Mereka, orang tuanya, telah melihat banyak calon isteri untuknya dan dia telah menolaknya semua. Orang tuanya berfikir, mungkin saja ada seseorang yang lain yang berada di fikirannya.
Namun setiap kali orangtuanya membawa seorang wanita ke rumah, pemuda itu selalu mengatakan “dia bukanlah orangnya!” Pemuda itu menginginkan seorang gadis kampung yang pegangan agamanya dengan baik (solehah). Suatu malam, orang tuanya mengatur sebuah pertemuan untuknya untuk bertemu dengan seorang gadis yang solehah dan mengamalkan agamanya.
Pada malam itu, pemuda itu dan seorang gadis yang dibawa orang tuanya, dibiarkan untuk bercakap dengan anaknya dan saling menanyakan pertanyaan satu sama lainnya, seperti biasa. Pemuda itu mengizinkan gadis itu untuk bertanya terlebih dahulu. Gadis itu menanyakan banyak pertanyaan terhadap pemuda itu, dia menanyakan tentang kehidupan pemuda itu, pendidikannya, teman-temannya, keluarganya, kebiasaannya, hobinya, gaya hidupnya, apa yang ia sukai, masa lalunya, pengalamannya, bahkan ukuran kasutnya…
Si pemuda itu menjawab semua pertanyaan gadis itu, tanpa banyak alasan dan dengan penuh rasa sopan. Dengan tersenyum, gadis itu telah lebih dari satu jam, merasa bosan, kerana ia sedari tadi yang bertanya-tanya, dan kemudian meminta pemuda itu, apakah ia ingin bertanya sesuatu padanya? Pemuda itu mengatakan, saya hanya memiliki 3 pertanyaan. Gadis itu tersenyum, baiklah hanya 3 pertanyaan, tanyalah.
Pemuda itu menanyakan pertanyaan pertama. Pemuda: Siapakah yang paling kamu cintai di dunia ini, seseorang yang dicintai yang tidak ada yang akan pernah mengalahkannya? Gadis: Ini adalah pertanyaan mudah, ibuku. (katanya sambil tersenyum).
Pertanyaan ke-2 Pemuda: Kamu beritahu, kamu banyak membaca Al-Qur’an, bolehkah kamu memberitahuku surah mana yang kamu ketahui ertinya? Gadis: (Mendengar itu wajah si Gadis merah dan malu), aku belum tahu ertinya sama sekali, tetapi aku berharap segera mengetahuinya insyaAllah, aku hanya sedikit sibuk.
Pertanyaan ke-3 Pemuda: Saya telah dilamar untuk menikah, dengan gadis-gadis yang jauh lebih cantik daripada dirimu, Mengapa saya harus menikahimu? Gadis: (Mendengar itu si Gadis marah, dia mengadu ke orang tuanya dengan marah), Aku tidak ingin menikahi lelaki ini, dia menghina kecantikan dan kepintaranku. Dan akhirnya orang tua si pemuda sekali lagi tidak dapat mencari calon isteri untuk anaknya. Kali ini orang tua si pemuda sangat marah, dan mengatakan “mengapa kamu membuat gadis itu marah, keluarganya sangat baik, dan mereka warak seperti yang kamu inginkan.
Mengapa kamu bertanya (seperti itu) kepada gadis itu? beritahu kami!”. Pemuda itu mengatakan, Pertama aku bertanya kepadanya, siapa yang paling kamu cintai? dia menjawab, ibunya. (Orang tuanya mengatakan, “apa yang salah dengan itu?”) pemuda itu menjawab, “Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya (shalallahu’alaihi wa sallam) melebihi siapapun di dunia ini”. Jika seorang wanita mencintai Allah dan Nabi (shalallahu’alaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, kerana cinta itu, dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kami akan saling lebih mencintai, kerana cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.
Pemuda itu berkata, kemudian aku bertanya......
sambungan : part 2
Selamat datang
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
As Salam. Dimana nk baca part 2. Ilmu tu...
BalasPadammau lana
Padambaca disini http://isatie.blogspot.com/2013/01/kisah-hebat-seorang-lelaki-soleh_15.html